Fungsi Antena
Antena adalah suatu tranducer (pengubah) yang dapat merubah besaran listrik menjadi gelombang elektromagnetik untuk kemudian dipancarkan ke angkasa, dan sebaliknya.
  Dengan kata lain antena dapat berfungsi sebagai penguat daya dan mengubah dari gelombang RF terbimbing menjadi gelombang ruang bebas.
 Persyaratan Utama ANTENA :
 Antena 	harus memiliki gain pengarahan yang tinggi level side 	lobe yang 	rendah.
 	Antena 	harus memiliki noise 	temparatur 	yang rendah
 	Antena 	harus memiliki efisiensi dan cross 	poll yang 	tinggi.
 	Antena 	harus dapat mudah digerakkan.
 Bagian-bagian Penting Antena
 Main 	Reflektor  	
 
  Berfungsi untuk memantulkan sinyal yang datang dari satelit menuju satu titik fokus (sub reflector) serta memantulkan sinyal yang dipancarkan dari titik fokus (sub reflector) menuju satelit agar diperoleh gain yang cukup besar.
 
 Sub 	Reflector
 
  Berfungsi untuk memantulkan kembali sinyal dari main reflector menuju titik api (feed horn), dan sebaliknya.
 Feed 	Horn
 
  Pada sisi penerima bagian ini berfungsi untuk menangkap sinyal dari satelit yang telah dikumpulkan oleh main reflector dan sub reflector untuk diteruskan ke LNA. Sebaiknya pada sisi pemancar berfungsi untuk melepaskan sinyal dari HPA yang selanjutnya dipancarkan ke satelit.
 Duplexer
 
  Adalah komponen wave guide yang mempunyai fungsi sebagai pemisah antara sinyal transmisi dan sinyal receive.
 Polarizer
 
  Adalah komponen wave guide yang mempunyai fungsi untuk memilih polaritas sinyal sesuai dengan bidang polaritas yang dikehendaki.
 Manual 	Jack
 
  Merupakan bagian antena yang digunakan untuk mengatur arah antena secara manual.
 Jenis-jenis Antena Parabola
 Ada empat jenis antena parabola yang popular digunakan yaitu:
 Focal 	Point Feed ( Prime Focus )
 
  Pada antena type ini sinyal yang diterima dari satelit dipantulkan oleh reflektor paraboloid dan langsung diterima oleh feed horn yang diletakkan tepat pada titik fokus. Sebaliknya sinyal yang dipancarkan dari feed horn langsung dipantulkan oleh reflektor menuju satelit.
 Cassegrain
 
  Berbeda dengan antena prime focus, pada antena cassegrain memiliki dua reflektor yang berbentuk paraboloid dan sebuah sub reflektor yang berbentuk hiperboloid. Sinyal yang diterima dari satelit dipancarkan oleh reflektor utama ( main reflektor ) menuju feed horn. ( Pada umumnya dipakai di stasiun bumi PT. TELKOM ).
 Gregorian
 
  Pada prinsipnya jenis antena ini memiliki konstruksi yang sama dengan jenis cassegrain, namun pada antena Gregorian sub reflektornya berbentuk ellipsoidal yang terletak di sebelah titik fokus.
 Antena 	Offset
 
  Berbeda dengan tiga jenis antena di atas yang memiliki sistem reflektor asimetris dimana baik feed horn maupun sub reflektor terletak di luar cakupan reflektor, sehingga baik sinyal yang datang maupun yang dikirim ke satelit tidak mengalami halangan apapun. Keuntungan antena dual reflektor dibanding dengan antena single reflektor :
 Memiliki 	efisiensi yang lebih tinggi.
 	Noise 	temparatur 	yang lebih rendah.
 	Level 	side lobe yang rendah.
 	Crosspoll 	isolation 	lebih tinggi.
 	Lebih 	fleksibel dalam desain.
 	G 	/ T lebih baik.
 
 
  Keuntungan sistem antena Offset :
 Tidak 	ada halangan ( No 	Blockage 	).
 	Memiliki 	side 	lobe 	yang rendah.
 	Crosspoll 	isolation 	yang lebih tinggi.
 	Penempatan 	feed 	yang 	lebih ideal.
 	Diameter 	antena lebih kecil untuk gain 	yang sama.
 
 
 Parameter-parameter Antena
 Gain Antena Parabola
  Gain secara umum didefinisikan sebagai suatu kekuatan dalam menggandakan
 (multiplier ) sesuatu. Gain antena merupakan salah satu perameter penting dalam system komunikasi satelit, sebab hal ini akan berpengaruh secara langsung dalam perhitungan EIRP yang telah ditentukan. Secara matematis gain antena parabola dapat ditulis sebagai berikut :
 G=n4p?2
 Dimana :
 G 	= Gain Antena ( dB )
 n 	= Efisiensi antena ( n <>
 ? 	= panjang gelombang
 A 	= luas aperture antena ( m2 ) untuk antena parabola.
 A 	= p ( D / 2 )2
 D	= diameter antena.
 Maka dapat dituliskan :
 G=n4p?2P(D2)2
 =n4P2D24?2
 =nP2D2?2
 =n(P D?)2
 
 Jika ditulis dalam satuan dB
 G=10lognpD? dB
 G=10logn+10(pD?)2
 G=10logn+20log(p D?)
 G=10logn+20logD+20log( D?)
 dimana 	? = c / f, f dalam GHz
  ? = 0,3 / f, maka
 G=10logn+20logD+20log p0.3/f
 		=10logn+20logD+20logf+20logp0.3
 			=20.4+20logD+20logf+10logn
 G= 20.4+10 log n +20 log D+20 log f
 
 dimana :
 n	=  efisiensi ( n <>
 D	= diameter antena ( m )
 F	= frekuensi yang digunakan ( GHz )
 
  Bagian-bagian Penting Antena
 Main 	Reflektor  	
 
  Berfungsi untuk memantulkan sinyal yang datang dari satelit menuju satu titik fokus (sub reflector) serta memantulkan sinyal yang dipancarkan dari titik fokus (sub reflector) menuju satelit agar diperoleh gain yang cukup besar.
 
 Sub 	Reflector
 
  Berfungsi untuk memantulkan kembali sinyal dari main reflector menuju titik api (feed horn), dan sebaliknya.
 Feed 	Horn
 
  Pada sisi penerima bagian ini berfungsi untuk menangkap sinyal dari satelit yang telah dikumpulkan oleh main reflector dan sub reflector untuk diteruskan ke LNA. Sebaiknya pada sisi pemancar berfungsi untuk melepaskan sinyal dari HPA yang selanjutnya dipancarkan ke satelit.
 Duplexer
 
  Adalah komponen wave guide yang mempunyai fungsi sebagai pemisah antara sinyal transmisi dan sinyal receive.
 Polarizer
 
  Adalah komponen wave guide yang mempunyai fungsi untuk memilih polaritas sinyal sesuai dengan bidang polaritas yang dikehendaki.
 Manual 	Jack
 
  Merupakan bagian antena yang digunakan untuk mengatur arah antena secara manual.
 Jenis-jenis Antena Parabola
 Ada empat jenis antena parabola yang popular digunakan yaitu:
 Focal 	Point Feed ( Prime Focus )
 
  Pada antena type ini sinyal yang diterima dari satelit dipantulkan oleh reflektor paraboloid dan langsung diterima oleh feed horn yang diletakkan tepat pada titik fokus. Sebaliknya sinyal yang dipancarkan dari feed horn langsung dipantulkan oleh reflektor menuju satelit.
 Cassegrain
 
  Berbeda dengan antena prime focus, pada antena cassegrain memiliki dua reflektor yang berbentuk paraboloid dan sebuah sub reflektor yang berbentuk hiperboloid. Sinyal yang diterima dari satelit dipancarkan oleh reflektor utama ( main reflektor ) menuju feed horn. ( Pada umumnya dipakai di stasiun bumi PT. TELKOM ).
 Gregorian
 
  Pada prinsipnya jenis antena ini memiliki konstruksi yang sama dengan jenis cassegrain, namun pada antena Gregorian sub reflektornya berbentuk ellipsoidal yang terletak di sebelah titik fokus.
 Antena 	Offset
 
  Berbeda dengan tiga jenis antena di atas yang memiliki sistem reflektor asimetris dimana baik feed horn maupun sub reflektor terletak di luar cakupan reflektor, sehingga baik sinyal yang datang maupun yang dikirim ke satelit tidak mengalami halangan apapun. Keuntungan antena dual reflektor dibanding dengan antena single reflektor :
 Memiliki 	efisiensi yang lebih tinggi.
 	Noise 	temparatur 	yang lebih rendah.
 	Level 	side lobe yang rendah.
 	Crosspoll 	isolation 	lebih tinggi.
 	Lebih 	fleksibel dalam desain.
 	G 	/ T lebih baik.
 
 
  Keuntungan sistem antena Offset :
 Tidak 	ada halangan ( No 	Blockage 	).
 	Memiliki 	side 	lobe 	yang rendah.
 	Crosspoll 	isolation 	yang lebih tinggi.
 	Penempatan 	feed 	yang 	lebih ideal.
 	Diameter 	antena lebih kecil untuk gain 	yang sama.
 
 
 Parameter-parameter Antena
 Gain Antena Parabola
  Gain secara umum didefinisikan sebagai suatu kekuatan dalam menggandakan
 (multiplier ) sesuatu. Gain antena merupakan salah satu perameter penting dalam system komunikasi satelit, sebab hal ini akan berpengaruh secara langsung dalam perhitungan EIRP yang telah ditentukan. Secara matematis gain antena parabola dapat ditulis sebagai berikut :
 G=n4p?2
 Dimana :
 G 	= Gain Antena ( dB )
 n 	= Efisiensi antena ( n <>
 ? 	= panjang gelombang
 A 	= luas aperture antena ( m2 ) untuk antena parabola.
 A 	= p ( D / 2 )2
 D	= diameter antena.
 Maka dapat dituliskan :
 G=n4p?2P(D2)2
 =n4P2D24?2
 =nP2D2?2
 =n(P D?)2
 
 Jika ditulis dalam satuan dB
 G=10lognpD? dB
 G=10logn+10(pD?)2
 G=10logn+20log(p D?)
 G=10logn+20logD+20log( D?)
 dimana 	? = c / f, f dalam GHz
  ? = 0,3 / f, maka
 G=10logn+20logD+20log p0.3/f
 		=10logn+20logD+20logf+20logp0.3
 			=20.4+20logD+20logf+10logn
 G= 20.4+10 log n +20 log D+20 log f
 
 dimana :
 n	=  efisiensi ( n <>
 D	= diameter antena ( m )
 F	= frekuensi yang digunakan ( GHz )
  Beam width Antena
  Besarnya Beam Width antena parabola dihitung dari puncak main lobe sampai 3 dB dibawah puncak tersebut. Beam width menyatakan sudut pada main lobe pada batas-batas ke kiri dan ke kanan pada titik 3 dB down dan puncak main lobe. Besarnya beam width	antena parabola dirumuskan sebagai berikut:
 Bw=21.1f.D
dimana : Bw	= 3 dB beam width
 D	= diameter antena
 f 	= frekuensi perasi yang digunakan dalam GHz
 Kerugian Gain Antena ( Antenna Gain Roll-Off )
  Kerugian Gain antena akan terjadi bila arah bore sight antena menyimpang dari batas-batas yang ditentukan. Kerugian Gain antena ini dipengaruhi oleh besarnya beam width dari antena. Semakin sempit beam width suatu antena berarti semakin tajam main lobenya sehingga perubahan arah antena sedikit saja menimbulkan kerugian gain yang cukup besar.  
  Besarnya gain ( roll off ) dapat dirumuskan sebagai berikut :
  G=-(2b)2Bw210 log2 dB
 G=-12.04b2Bw2 dB
  	G=12.04.b2(f.d21.1)2 dB
 G=0.027.(b.f.D)2
 
 
 dimana :
 G	= kerugian Gain ( dB )
 B	= besarnya sudut simpang
 F	=frekuensi kerja ( GHz )
 D	= diameter antena ( m )
 Azimuth-Elevasi
  Azimuth adalah sudut yang dihasilkan dengan memutar sebuah sumbu tegak lurus dengan bidang horizontal searah putaran jarum jam, dengan titik utara sejati sebagai titik referensi ( nol hitungan ). Elevasi adalah sudut yang dihasilkan dengan memutar sebuah sumbu yang sejajar dengan didang horizontal, dengan bidang horizontal sebagai titik referensi
 ( nol hitungan ).
  Untuk menentukan besarnya sudut Azimuth dan sudut elevasi harus diketahui titik koordinat stasiun bumi ( bujur dan lintang ) serta posisi satelit. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
 AzimuthA=arctan(tanb/sinc)
 
 
 Dimana :
 A	= Azimuth ke arah satelit
 B	= longitude SB – longitude satelit
 C	= latitude SB
 Harga c positif bila SB pada posisi LU
 Harga c negatif bila SB pada posisi LS.