05/01/10

3 bulan berikutnya

3bulan berikutnya.
Ada kata yang mungkin takkan terucap bukan salah siapa ataupun menyalahkan siapa?
Namun yang terjadi hanya sekedar rasa yang menunjukan siapa yang kan menjadi bukan seperti kupu2 yang berubah menjadi kepompong ataupun sebaliknya, tapi hanya naluri sang penguji berkata apa yang kan terjadi selama 3 bulan?
Terkadang sebuah cinta menunjukan ada perasaan luka, tapi tak selayaknya aku memperlakukan temu yang tak hadir tiba2 ada. Aneh tapi sengguh menjadi tanggungan besar bukan buat jiwa ataupun hati namun mungkin terkadang mengganggu jiwa.
Aku hanya ingin melakukan apa yang harus dilakukan bukan apa yang wajib dilakukan. Bahkan aku akan merasakan sebauah maya yang bekepanjangan yang menggantung dalam imajinasi. Mungkin ku kan katakana terserah apaupun aku akan katakan aku mau.
Tergambar apa yang terjadi, ya sebuah ketakutan apakah? Ataukah?
Tak mau egois aku tak berharap siapa yang menunjukan tapi mungkin aku akan tunjukan sendiri apakah aku masih mau atukah aku tak akan mampu.
Tanya akan siapa yang tak pernah merasa jawabannya tetap aku, bukan mau menutp diri ataupun menutup semua kebijakan tapi Cuma ingin mengatakan sebuah keadaan yang mungkin menjadi nyata. Aku akan menderita selama 3 bulan.
Aku terima bukan karena aku mau ataupun aku mampu namun tak ada pilihan yang membuatku merasa lebih yakin. Aku tak pernah merasa takut ataupun merasa tak adil, namun tangan takdir mengatakan apa yang harus dituliskan, namun aku akan hadapi. Ya setidaknya dengan sebuah keyakinan bahwa aku bisa.
Emmm ingin kurasakan angin segar, untuk menjadikan aku masih punya keadaan yang sama seperti sebelumnya. Takut tak akan merubah semuanya.
Aku kan berjanji pada siapa? Semuanya tak penting yang terpentinng adalah aku kan menyelam sampai kedasar rasa sakit yang tak kurasakan sebelunya.
3bulan berikutanya aku kan tunggu bahkan dengan sesak ku kan sambut, aku menunggu setiap aliran panas darah yang menjadi egois bahkan menjadikan aku tak mampu berkata apapun.
Sejujurnya aku akan melihat siapa? Aku akan katakana pada siapa? Aku akan katakana pada hati sendiri seperti bunga mawar yang berduri tetap indah dan layak diungkap sebagai tanda sayang atau cinta.
Jari2 ini mungkin kan mengatakan hal yang sama bila dia mampu. Aku merindukannya meridukan setiap keadaan yang akan menjadi baik yang menjadi sempurna. Bukankah ini yang aku inginkan tanggungan nadi ini kan berjanji akan mengatakan apapun yang baik.
Walau dalam nadi tak sepeti dikatakan angin dilautan. Berhembus dan berarah.
Hai kan kukatakan pada keindahan karena aku merindukannya bahkan aku menginginkanya. Aku egois aku tak mengenalnya. Aku akan mendeskriminasikan semuanya dalam lagu jiwa yang kan menemaniku sampai aku kembali ke 3 bulan berikutnya. Ya setipa 3 bulan aku akan mengingat mungkin. Ataukah aku akan melupakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar