27/05/09

Aku dan Danau itu

Amaria itu panggilanku, aku dilahirkan dari keluarga yang sanagt kekurangan, gubuk tempat aku dan keluargaku tinggal berada di sebuad pinggiran desa. ya persisnya didekat sebuah danau. ya hampir setiap hari aku membunag banyak waktu di dekat danau itu. ada alasan yang tak bisa dihindari ya karena didekat danau itu ada padang rumput dan aku terbiasa menggembalakan kambing2 ku di padang itu.
menurut sebagian orng wanita tak pantas melakukan hal yang seperti itutapi itu adalah pekerjaan ku orang tuaku sudah tak mungkin melakuknnya. ayahku gila sedangkan ibuku menjadi pembantu disbuah rumah aku adalah anak satu2nya tapi aku tak akan manja karena aku sadar diri siapa aku?
setiap aku selesai menggembalakan kambing2 aku pulang kerumah dengan sangat lelah ya hampir tiap hari aku mempunyai rutinitas seperti itu..
sangat melelahkan aku ingin hidup mewah, terkadang hati ini berontak karrena aku sudah tak tahan hidup seperti ini rasanya tuhan emag tak adil. tapi apa yang akan dikatakan??? ini adalah kehidupan dan aku harus terima semuanya.
suatu pagi aku sangat malas bangun ya mungkin karena aku sangat lelah hingga tak ku hirukan ketukan pintu bunda yang menyuruh aku bangun pagi2.
*** sangat indah ya, aku sudah merasa nyaman berada ditempat ini penuh dengan kemegahan ya sangat nyaman hingga tak aku hirauka siapapun yang akan mengganggu ku.
aku berada di tempat yang aku tunggu2 selama ini tempat yang penuh dengan segalanya ya yang enuh dengan kemewahan. sangat nyaman bukan dibandingkan tempatku yang dirumah sangat sempit dan kotor***
"ya ampun ne anak mau kapan bngunnya??? amaria bangun...."
ya ampun ternyata cuma mimpi sayang banget ya. oh tuhan ini sudah sing dan aku harus pergi menggembalakan kambing2ku kasihan kambing2ku.
tergegas aku keluar dan menuju kambing2ku yang teriak2. tiba2 aku berhenti melihat ayang yang sedang melamun dengan wajah yang tersenyum2 sendiri. sakit kurasakan ya lebih sakit melihat orang yang aku sangat cintai seperti itu tapi pa yang mau dikatakan???
hari ini aku duduk disamping danau merenungkan mimpi yang tadi pagi membuat aku enggan bangun namun disisi lain aku juga memikirkan ayah yang seperti itu sangat asakit ya sakit sekali. seandainya kau jadi orang kaya mungkin aku tak akan seperti ini.
aku kembali kerumah karena dengan waktu juga aku harus kembali hari ini cukup membebaniku dengan semua yang mengganggu pikirku apalagi kalau mengingat ayah sangat sedih sesampainya dirumah aku elihat ada juragan kampung yang membentak2 ibuku karena yang kau tau ibu belum mengembalikan utng yang sudah 2 tahun tak dibayar aku tak bisa berbuat apa2 karena aku juga tak mengerti apa yang harus aku lakukan tiba2 juragan menunjuk kambing2 yang aku giring dan bodiguardnya mengambil tali2 kambing yang au pegang, ku meronta jangan ambil lalu ibuku berusaha mengejar tapi tetap orang itu tak menghiraukan padahal itu satu2nya yang kami punya. ku menagis melihatnya dan berteriak dalam hati tuhan kenapa kamu tak adil apalgi yang akan kamu ambil???
ku kembali ke danau ku melihat ada sisa sinar matahari yang akan tenggelam sangat indah namun tak bisa mengobati lukaku. ku melihat matahari itu sampai dia benar2 pergi ya sampai hari itu gelap sampai tak ada cahaya matahari lagi tapi aku masih bisa melihat ada cahaya ya ada cahaya bulanyang terlihat dari pantulan air. ku menghela nafas panjang oh... kenaa aku harus mempermasalahkan masalah ya aku baru sadar ternyata aku tak kehilangan segalanya walaupun aku telah kehilangan kambingku tapi aku tak kehilangan danau itu ya danau itu danau yang membuatku bisa berfikir dewasa dan yang bisa buatku semakin tau ada kemudahan yang bisa dijadikan alasan. ku tak sendiri ada tuhan yang akan selalu memberi rizki
ku titipkan salam lewat danau ini untuk keindahan dan impian yang akan merubah segalanya....

2 komentar: