10/07/09

awal yang baru............

ada nurani yang berkata ketika ku beranjak usia dewasa.............. ku tau mungkin khayalan itu mati entah gara2 apa? ataupun gara2 siapa? aku tau aku akan terpuruk oleh sebuah keadaan yang mungkin memaksa aku untuk bertindak tak adil. buat kamu ataupun siapa ku tak pernah merasa keberatan bahkan untuk hiupaku ya karena aku telah menjadi apa yang tak pantas........... ku coba berdiri telanjang kaki bahakan mencoba berlari tapi aku tertusuk tajam sekali. sakit......

24/06/09

salam untuk ibu

kutitipkan sebuah kecupan
untk yang membutuhkan
bukan untuk kebutuhan
ataupun sebuah alasan

lama ku mnunggu
angan yang menemput
senyuman untuk cinta
sapaan untuk sang penyayg

ku rindu setiap nafas
yang kau ubah menjadi kehidupan
ku rindu sebauah ucapan
yang kau ubah menjadi kebijakan

kapan saatnya bertemu
impian yang mengganggu
hanya sekedar meminta restu
suci darimu ibu.......

maaf dari hati

sakit kurasakan dalam setiap nafas
siksa teasa melukai hati
salah bertahta dalam imajinasi
dosa dala langkah setiap hari

dendamterpancar akan maaf
untukmu yang bertahta
yang abadi dalam jiwa
yang berbahasa dalam asa

tak mengerti sebuah khayal
tak bermaksud membuang janggal
namunbiar ia kekal
walau iabukan sebuah bekal

pertahankan keinginan
untuk asa yang mungkin kan mati
tapi biarkan tetap terpancar
di hati yang berharap ada ilusi

sujud

sujud sunyiku terpancar
dalam keheningan yang tak bertaruh mimpi
sunyi alam memanggil
sunyi hati meronta

sujudku dalam ampunan
merah bintang yang mungkin kelam
ada naluri yang terpancar
ada asa yangterkabul

sujud ku mulai bermimpi
dala kosong yang tak abadi
dalam diam yang tak dimengerti
sendiri dalam lamunanya dan imajinasinya

sjudku memohon
ampunana akan dosa
ampunan akan siksa
dan ampunana akan neraka

sesal

pernah meminta cinta
lalu berbuah manis
menhasilkan rasa dan angkara

tak bertahan lama
layu oleh emosi yang tak terkira
pecah dan berbaur kebencian
kini mati dan tak teratapi

sesalu membangunkan maut
cinta dalam rasa
sesalku membiarkan maut
menjemput cinta dalam tahta

maaf untuk kau
cinta yang kini pergi
menjauhi diri
dan menjadi kenangan yang abadi

01/06/09

dia yang berbeda denganku

Ku adalah anak sebuah universitas negeri yang ada didaerahku. Ku bukan ana orang berada atupun mampu sekalipun, ya kerena ku anak orang dibawah rata2 mungkin. Sangat biasa untuk kalangan anak orang yang tak punya.
Semua hasil yang aku dapatkan adalah hasil kerja kerasku selama ini ya itu karena prestasiku yng mungin membuatku bisa terlihat sejajar dengan anak2 lain,. Semua biaya kuliahku adalah hasil beasiswa yang kuraih dengan semangat kerja keras yang sangat tinggi.
Ku punya kebiasaan buruk yang membuatku seperti ini setiap hari kubuang waktuku untuk membaca buku di perpusatakan kamus, kebiasaan ini ku jalani dari semenjak aku SD sampai sekarang tak ada yang aneh bila anak2 kampus memanggilku si kutu buku.
Tak hanya itu ku juga harus membantu ibuku jualan tiap pagi sebelum aku berangkat ke kampus, ya kerena itu buat biaya makan kami sehari2. Ayahku hanya seorang buruh yang tek tentu kerjanya, jangankan buat biaya kuliah buat makanpun belum tentu adanya. Ya aku sangat sibuk dengan rutinitas sehari2 yang kadang2 membosankan tapi ku jalani dengan penuh kesadaran dan penuh harapan aku bisa tetepa mencari ilmu sampai setinggi langit, walau tersadar biaya adalah kendala dari semuanya.
Tak ada waktu buat teman2 dan tetanggaku bahkan ku tak menghapal setiap temanku aku tak ppernah tau siapa mereka walaupun meraka sangat menganalku, ku yakin mereka mengaenalku karena aku adalah anak yang cukup lumayan dalam prestesiku.ya taulah setidak2nya setiap tugas yang diberikan dosen selalu mencontek punya ku.
Suatu hari ku memutuskan untuk pulang lebih dini karena sangat capek dan te enak badan, tak ada konsentrasi dan tak ada semangat mungkin aku sakit atau apalah aku tak mengerti. Jarak kampus kerumah lumayan jauh ya 1KM itu jarak yang harus aku tempuh setiap hari untuk ku mencari ilmu, mungkin karena kebiasaan juga akhirnya aku menjadi tebiasa dan tak mempermasalahkan.
Jketika aku meu menyebrang jalan ada motor yang jalan dengan sangat jkencang hampir manyaremprt aku mungkin menabrakku tapi untungnya ada yang menyalamatkanku dan menarik tanganku dari belakang, ku teriak aw... dan ku melihat ada seorang gadis seumuranku ya umurnya kira2 20 tahun.
“Teriam kasih” ujarku manis, dia tak menjawab, “terimakasih ujarku sekali lagi masih saja tak menjawab hanya tersanyum simpul ya sangat manis. Diapun pergimaninggalkan aku dan akupun tak mau banyak tanya kenapa dia tak menjawab kata2ku, dalam anganku mungkin dia bisu, kami meningalkan tempat itu barlawanan arah, sesekali ku menorah ke belakang melihat langkahnya dia yang sedikit agak tenang. Sayangnya ku tak bisa berkanalan dengan dia langsung. Ada sesal yang tersa karena ku tak tau nma orang yang telah enyalamtkan aku har ini.
Ahh... hari ini taramat lelah, setelah beres2 rumah dan menjalankan shalat isya ku membaringkan tubuh diranjang tak ada fikiran yang mengganggu hingga kau langsung terlelap tidur.
Ada keributan yang terjadi diluar pasnya sangat dekat kurasakan dengan kamarku. Ku membuka mata dengan keadaan tak sadrkan diri. Ku keluar rumah melihat keributan yang terjadi, tarnyata pos ronda yang ada didekatku kabakaran. Orang2 pada rame memadamkan api yang semakin besar dan taut menghinggapi rumah2 warga.
Terkujut ku melihat ada seseorang yang ada didekatku... ternyata dia adalah orang yang enyelamatkanku tadi siang. Dia tak berbicara hanya tersenyum simpul mans sekali buatku. Ku bals senyumannya itu dengan sedikit aroma hangat sambutan dari hatiku Hai ujarku..
dia mengakaj aku berjabat tangan ku sapa dengan jabatan tangan yang sangat lembut “aini” jawabku sambil tersenyum malu, nama kamu siapa?? “lila” terima kasih buat tadi siang,tetep tak ada jawaban hanya tesenyum saja. Tak aneh buatku.
Setelah itupun ku kembali kermah dengan rasa yang sedikit tenang karena ku sudah tau nama dia. Ya seperti tak ada hutang walaupun yang pasti ku snagat senag dengan dia mau barjabat tangan dan berkenalan.
Ada keanehan yang terjasdi dengan senyumannya itu padahal dia bisa bicara tapi kenapa dia tak mau bicara denganku?
Beberapa hari tak aneh dengan kabisaanku dikampus ya setelah selesai kuliah ku meluangkan waktu2ku dengan berada diperpustakaan, tiba2 ada yang datang dan menyapaku lembut Hai... dan dias beerkata boleh aku duduk?
Tentu jawabu girang... lila kamu kemana aja?? aku merindukanmu.. kamu kuliah disini apa?
Dia menganggukan kepala dan bilang ya.. aku ta mau banyak tanya lagi karena ku lihat dia seperti akan menulis sesuatu
yang aku lihat dia menulis disebuah kertas barwarna abu2 dengan tinta berwarna merah. Setelah dia menulis dia meninggakankudengan meninggalkan kertas yang tadi dia tulisi itu..
edikit rasa penasaran ku mengintip dia menulis apa. Tak mau aku baca ku mau kembalikan ketika ku melihat ke arah belakang ternyata dia sudah tak ada.
Membuang rasa penasaranku akhirnya ku baca.
“ ku harap daun itu tak akan jatuh, jangan melihat apa yang kau lihat tapi lihat apa yang dirasakan. Kau tak sendiri dilautan. Masih ada karang yang akan menemanimu. Jangan hanya terlihat sebagai ombak penghancur tapi lihatlah kau sebagai pembari kehidupan dan pendamai bagi yang mumbutuhkan”.
Ku tau itu buatku lalau kusimpan kertas abu2 itu diantara tulisan2 diariku.
Tak percaya ada yang pedulu kepadaku, bahkan dia tak hanya peduli tapi dia benar2 ada buatku karena ku merasakan dia memang ada buatku.
Sekarang setiap hari ku bertemu dia setiap hari dia seperti menemaniku, selalu ada cerita baru dan selalu ada spirit buatku yang membauttku selalu mengenlanya lebih dekat dan kedekatanku ini tak ada celah. Akau seperti jiwanya dan jiwanya seperti jiwaku sangat dekat dan salaing bergantung.
Ku sangat bahagia karena ku marasakan ada yang sangat dekat dengan ku ya dialah sahabatku.
10 bulan ku berteman tapi tak pernah ku bertanya kepada dia dari mana asal dia dia dan dimana dia tinggal?
Buatku tak pernah jadi masalah. Walau dalam benak selalu tertanya siapa dia sebanarnya?
Pada hari itu ku tak melihat dia diperpustakaan tak ada dia sangat sepi mataku tertuju pada dia dan mencari2 dia terus. 1Jam ku menunggu tetap tak ada. Akhirnya ku memutuskan untuk mencari2 buku ya itung2 sembari menunggu dia.
Di tumpukan2 buku2 tebal berbahasa asing ku melihat ada secarik koran yang sudah usnag dimakan waktuku baca sekilas koran itu berjudul kematian seseorang penulis. Seperinya tertarik untuk ku baca dan ku bawa ke tempat duduk lalau ku tercengang melihat gambar dikoran itu, ya karena aku sudah tak asing lagi dengan wajah itudia adalah Lila, dia adlah mahasiswi kampusku yang ditabrak lari setelah novel pertamanya diterbitkan. Sebuah novel yang berjudul Bunga Yang Menangis.
Seperti tak percaya seorang yang bernama Syahra lili telah mati ya dia yang aku tau pernah menerbitka sebuah buku dan buku itu dipersembahkan buat kampus ini. oh.. darahku mengalir sangat keras ada rasa tak percaya dan ada rasa sedih karena dia berbeda denganku ya ketakutanku karena aku mungkin tak akan bertemu dia lagi.
Ku putuskan untuk menemui bagian data mahasiswa untuk menanyakan dimana alamt lila dan sore itupun ku bertujuan untuk pergi, namun karena waktu yang tak memungkinkan untu berkunjung akhirnya u putuskan pagi2 sekali ku akan menemui dia.
Malam ini ku tertidur sangat larut kaerna kau terlalu memikirkan sahabat kecilku itu. Dengan membayang kan kenangan2 yang terjadi akhirnya mataku tertutup juga
ku bermimpi dia datang memelukku sangat erat dan bilang “kita berdeda tapi sebenarnya kita sama”
setelah dia memelukku dia memberikan sebuah buku, buku yang dia ciptaan yang berjudul “Bunga Yang Menangis”.
Pagipun tiba ternyata aku cuma mimpi. Tapi aku tercengang melihat apa yang bisa aku lihat ya ada sebuah buku pemberian dri lila mungin benar dia semalam datang ah rasa tak percaya dan sangat tak percaya.
Ku putuskan pagi2 sekali untuk langsung kerumahnya, setelah sampai rumahnya tanpa basa basi ku langsung bartanya pada orang rumah diamna pemakaman lila.
Orang rumah kaget melihat aku namun ku bilang aku adalah temannya SMA namun karena tinggal diluar kota jadi aku tak tau apa yang terjadi. Akhirnya aku mendapatkan tempat peristirahatan sahabatku iti.
Tergegas aku perg ke tempat itu tak lama kemudian aku smpai kepemakaman Lila dari pintu masuk langsung ku melihat pemakaman yang bertulisakn Syahra Lila di sebuah batu nisan. Ku duduk melihat nama di atas nisan tersebut. Tak tahan dengan air mata akhirnya ku putuskan mengis terlebih dahulu. Denag terbata2 ku berkata pada nisan “ Lila buatku kau temanku bahkan kau sahabatku yang sudah ku anggap saudaraku sendiri.aku mencintaimu, aku snagt menyayangimu aku juga membutuhkanmu. Tapi kau memang berbeda denganku walau begitu tak membuatku merasa takut. Lila bahagialah diasana kau akan tetep menjadi temanku ya teman sunyiku dan kau teman dilautanku”.

30/05/09

ku tau

yang aku tau
aku mencintaimu
ya aku sangat mencintaimu

lewat jari kecil sentuhan angin
ku titipkan kata cintaku

lewat hantu malam ku titipkan
rasa rinduku yang mendalam

lewat teriknya panas
ku titipkan
janji manis yang pernah terugapkan

yang aku tau aku hanya cinta kamu
tak pernah berharap apapun

ku cinta kau
ya hanya kau
tak ada
dan tak kan pernah ada...

matahari

matahari siang
sangat panas
akankah ada untuk esok?

matahari aku menunggumu di pantai
lusa
aku membutuhkan kamu
untuk menjadi anganku
meraih pasir yang indah

matahari
ku rindukan asamu namun
ku juga tak tau
apa alasanku?

langkah

keyakinanku tertuju
pada satu langkah
pada satu nisan
pada satu impian

keanggunanmu tak terkalahkan
tak diamkah?
atau tak hanya diam?

lantunan langkah ini
biarkan menjemput anggunmu
tak memaksa
dan biaarkan menyatu dalam darah

Surat buat mama dan papa

Diana mungkin nama yang sangat tak aneh di rumah besar dan mewah tempat ku dibesarkan
ya aku dilahirkan dari sepasang suami istri mama dan papaku yang sangat mencintai hingga akhirnya aku ada mengisi kekosongan mereka.
Namun sayangnya darii kecil ku terbiasa ssndiri ku tak kenqal siapa orang tuaku ya arena mereka sangat sibuk dengan pekerjaan kantor mereka dan yang aku tau mereka hanya memberi aku materi bukan kebahagiaan.
Tak ku pungkiri kami teingal serumah namun aku jarang ketemu mereka. Entah kerena apa mereka sesibuk itu? Hingga tak ada waktu buat anak sematawayngn mereka.
Ya ku akui aku sangat bangga karena punya orang tua yang gigih dan semangat dalam menghadapi kerasnya tantangan hidup. Namun bila terpikir buat apa meraka karja seperti itu? Apakah buat masa depanku?
Sadar ku pnya segalanya tapi ku tak punya siapa2 ku hanya punya uang hidupku begitusepi sendiri seperti tak dianggaap ada.
Sampai hari ulang tahunku pun mereka sepertinya tak ingat yang ada diingatan mereka setiap meinngu papa dan mama ternasfer sejumlah uang untuk kehidupanku untuk semua keperluanku tanpa ereka pernah bertanya sebenarya apa yang aku inginkan?
Aku sisihkan uang yang orangtuaku kasih untuk sebuah panti asuhan anak yatim ketika ku kesepian ku menghabiskan waktu banreng mereka karena buat aku merekalah yang mengerti aku tak seperti orangtuaku yang tak pernah tau apa yang anaknya inginkan.
Hari ini ulangtahunku yang ke-18 ku merasa sangat malas karen pasti takkan ada ucapan apalagi hadiah jadi ku putusakan aku pergi ke taman yang tak jauh dari rumahku. Sengaja ku jalan kaki mengisi kekosongan yang ada karena ku tau hatiku saat ini benar2 sangat sepi dan kesepian.
Sesampainya ditaman ku duduk melihat bunga2 yang mekar dengan segarnya dan melihat kupu2 yang sanagt indah berkejar2an sdengan sesamanya. Ah malas akhirnya ku memutuskan tuk pulang.
Tiba2 dari belakang ada motor yang lari begitu cepat menyermpet akudan membuatku jatuh hingga mungkin pinsan setauku saat itu aku sudah berada di RS.
Ku bertanya pada dokter siapa yang membawa aku kemari? Tak ada yang tau dan anehnya semua biaya sedah ditanggung, mungkin orang itu malaikat pikirku.
Waktu itupun berlalu ku kembali kerumah dengan luka perban di dahi. ku melihat ada mama sedang duduk dengan salah satu client bisnisnya di depan. Anehnya tak ada pertanyaan semuanya seperti biasa saja tak ada yang ditanyakan.
Ku lari ke kamar dengan tertatih2 meniangis histeris “ mengapa mama seperti itu jahat sekali” aku hanya berharap dia bertanya kenapa dahiku diperban? mungkin dengan senang hati ku akan menjelaskan tanpa memperdulikan rasa sakit yang aku derita. Tapi apa? Mama tak menyapa. Apalagi papa yang tak tau ada dimana???
3 tahun berlalu setelah kejadian itu dalam tiga tahun yang aku jalani tak ada masalah namuan hari ini saat ulangtahunku yang ke 21 ku merasakan ada sakit yang mendalam ku yakin sakiyt ini berasal dari luka lama yang dulu ya saat umurku masih 18tahun.
Ku merasa sangat sakit hingga ku menjerit2 histeris oh sakit...
namun sayangnya orangtuaku ta akan tau karena meraka tak ada disini dan aku janji tak akan memberi tau. Karena buat apa aku memberi tau tak akan ada yang peduli dengan kondisiku.
Ya hampir tiap hari aku merasakan sakit yang tak terkalahkan. Karena itu terus berlanjut dalam beberapa mingg akhirnya u emutuskan untuk pergi ke RS memeriksakan apa yang terjadi dengan kepalaku.
Hasil tes baru bisa diambil 4 hari setelah itu. Ku memeng menderita dengan rasa sakit yang sanget menyiksa namun dibandingkan dengan sakit hati yang kuderita tak ada bandingannya bahakan aku sangat dendam pada kedua oarangtuaku.
4hari ku menunggu akhirnya aku bisa melihat apa yang menjadi penyakit dikepalaku.. ku pergi sendiri dengan kaki yang sangat tenang seperti tak ada masalah. Ku temui dokter yang telah ku janjikan akan aku temui di RS yang memeriksakan penyakitku.
Ku bertemu dokter dengan persaan tak enak entah apa yang terjadi?
Ku bertanya tentang apa yang aku derita?
Dokter menjawab dengan sangat hati2 ku tau mungkin takut menyakiti erasaanku dan dia bilang aku kena kanker otak stdium akhir. Tak kaget aku mendengar karena dugaanku juga mngetakan aku seperti itu.
Mungkin umurku tinggal beberapa hari atau bahkan tinggal menghitung detik mungkin. Awalnya ku mau memberikan surat yang diberikan dokter kepada mamaku biar mereka kaget dan menyesal menelantarkan aku, tapi tetap aku tak tega walau bagaimanapun mereka adalah orang yang paling aku sayang ya karena meraka orangtuaku meraka yang membuat aku hidup dan menjadi tau arti kehidupan.
Ku urungkan niat biarkan aku yang menanggung semuanya ku akan berikan setelah aku tiada ya akan ku berikan dengan sebuah kado yang berwarna ungu kesukaan mama.
Dalam akhir hidupku yang tak ku sesali adalah aku punya orangtua yang sangat menyayangiku walau ku tak tau bagaimana mereka menyayangiku.
Ku bunkus sebuah boneka yang dulu ketika aku berumur 5 tahun mereka berikan sebagai oleh2 dari kepergian mereka ke singapore dan ku balut dengan sebuah jaket yang pernah papa berikan ketika ku masih TK. Walau itu sudah lampau tapi aku sangat mengingat masa2 itu karena itulah kenagan yang terindah yang teringat dalam memori bersama itu keu masukan sebuah amplop dari dokter dan secarik kertas yang bertuliskan
“mama papa aku tak pernah menyesal mempunyaoi orang tua seperti kalian walau hati kecilku sangat dendam karena keegoa kalian yang tak pernah menganggapku ada. Enth waktu dan harta kalian akan kalian berikan pada siapa?
Aku tak butuh semua itu, yang aku butuhkan hanya kalian.
Ini esempatan terakhir yang aku punya aku hanya minta maaf. Aku enyayangi kalian tapi au tak pernah mengataknnya. Maaf atas semua kesalhanku”
hari itu skujur tubuhku kaku mungkin ini adalah saat terakhir aku berada di dunia ini dari hidungku keluar darah bertumpahan di kertas kado ku membaringan diri di sopa dan ku menutup mata ya aku menutup mataku yang sanagt lelah untuk melihat isi dunia. Waktunya aku pulang***********

Lukisan Dia

Ku ambil sebuah kuas yang tertera rapindisebuah meja kecil tempat semua pealatan lukisku ada. Sengaja ku letakan dalam setu tempat agar tak berceceran dan berantakan. Ku sediakan kanfas putih yang siap ku lukis sesuka kuasku menari ya karena tanganku akan melakukan apa yang dia inginkan. Entah apa yang ada dalam inspisrasiku ya mungkin karena hari ini aku terlalu capek namun ku bisa meluangkan sedikit waktu dalam rutinitasku.
Entah apa yang bisa dikatakan setiap aku menggoreskan kuas pada kanfas selalu ada sebuah bayangan yang akan aku lukis ya itu adalah bayangan seorang laki2 separuh baya. Ya laki2 itu benar2 aku kenali sosok yang selama ini aku nanti2 dan aku rindukan, laki2 yang aku sayangi dan yang membuatku tak bisa melupakan dia.
Tak ada yang bisa aku lukis imajinasiku hanya tertuju pada dia seorang dan dengan lukisan yang sama yaitu laki2 dengan postur tubuh yang sangat gagah berdiri tegakdengan selalu memakai jas warna hitamdan membawa koper ditangan kiri yang mungkin itu berkas2 penting yang berisi pekerjaan kantornya.
Selesai ku melukis ku mendengar ada suara pintu yang lembut terbuka ke menengok. Oh ternyata ada mama, entah kenapa mama masuk tanpa mengetuk pintu sepertinya dia akan mengintip apa yang akan aku lakuan namun sayangnya ketauan, ku lebarkan mulutku dan bilang “mama ada apa??” gak ada pa sayang saut mama.
oh ia sayang kamu melukis apa?”
namun entah kenapa ketika dia melihat lukisanku dia membalikan tubuhnya dan pergi meninggalkan aku tanpa ada satu patah katapun. Ku tak komentar karena ku tau apa yng dirasakan sang mama yang malang.
Ku berdiri seolah2 tak ada masalah ku mengikuti langkah mama ku mengikutidia sampai aku menemukan dia berdiri di dekat kolam renang ku peluk dari belakang ku membisikan “mah kita sama2 merindukan dia” dengan sambutan tangisan mama mengangguk.
Ya aku memang saah kenap yang ada di otakku hanya laki2 itu laki2 yang kami rindukan ya dia papaku orang yang paling kami cintai
tapi sayngnya dia pergi mendahului kami, dia meninggal dirung kerjanya. Yang ku tau dia dibunuh oleh clientnya sendiri.
Tak tau client yang mana yang membunuh karena pembunuhan itu tak tercium dan tak terungkap.seingatku pas watu itu aku berumur 15tahun sangat kecil untuk kehilangan seorang ayah sampai sekarang umurku 21tahun
seingatku pagi terakhir ku bertemu dia kami tak sarapan bersama padahal biasanya kami menghabiskan waktu pagi bersama dengan penuh kegembiraan, namun pagi itu tak seperti biasanya papa bilang “papa ada meeting sama client” kami tak berkata apa2 karena memang sesekali papa berangkat lebih pagi. Anehnya papa sekarang berangkat tanpa sopir dia memberanikan berngkat sendiri. Ya itu saat yang ku ingat melihat pap dengan gagahnya melngkahkan kaki menuju pintu dengan membawa koper dengan sangat rapi bergegas meninggalkan kami.
Itu mungkin yang membuat aku bangga papa tak pernah mengecewakan clientnya dan papa sangat jujur. Betapa beruntungnya aku mempunyai seorang papa seperti itu.
Tak tau kejadiannya siang itupun ku dijemput dari sekolahku setelah itu dirumah ku hanya melihat sesosok mayat yang terbujur kaku. Ya dia papaku dia adalah papaku orang yang paling aku sayangi. Penuh tandatanya tentang kematian dia namun apa yang mau dikatakan semuanya sudah terjadi aku telah kehilangan papa, ya dia telah mati meninggalkan aku meninggalkan anaknya dan seorang istri. Yang ku tau dia dibunuh oleh clientnya di ruang tempat kerjanya sebelum jam 7 ya 15 menit setelah papa pergi dari pintu rumah.
Ku berteriak menagis melihat itu, entah karena kaget taupun takut aku tak akan punya ayah. yang ada dipikirku Oh betapa kejam orang yang membunuh ayahku dan kenapa dia melakukan itu?
Sekarang aku sudah dewasa ya mungkin karena dilihat dari umur aku sudah 21tahun.dan sekarang aku mulai sadar bahwa setiap yang hidup akan mati begitupun papaku walau ku tau sakit rasanya ditinggalkan dengan cara seperti itu. Walau aku tak bisa bersama papa tapi ku masih bisa merasakan ada aura yang terpancar ya walau kebanggaanku hanya bisa melukis punggung papaku tapi buatku merasa sangat indah
ku sadar yang mati telah pergi yang hidup tak harus menjadi mati tapi biarkan yang mati tetap teratapi walau tak akan pernah terimpikan tuk hidup kembali....

28/05/09

lama yang aku tunggu

ku tak pernah tau apa yang selalu mengganggu pikirku
kadang khayal yang membeku membuatku merasakan ada mata yang melihat
sulit ku ungkap namun besar rasa dihati yang mengatakan kalau itu adalah yang
ku impikan ya sebuah impiaan yang terkadang ada dikala aku duka dan hilang kala aku bahagia
namun haruskah yang duka menjadikan diri ini bahagia???
sedangkan yang bahagia berubah menjadi duka dalam kedukaan??

adilkah apa yang menjadi tantangan?
haruskah setiap tantangan selalu dihadapi
lalu siapa tanggng jawab? apa yang harus di lakukan untuk tantngan.
dan kemanakah langkah sang impian?

ada air yang jatuh dari gunung berharap bertemu dengan sesamanya dilautan
ada sekelumit keinginan bagi meraka karena mereka ingin bersatu namun haruskah derasnya tantangan
menghalangi jalan menuju kebahagiaan?
lalu kenapa mereka terus melaluinya?
apakah kerena mereka mengalir mencari yang lebih rendah?
ataukah karena selalu seperti itu jalannya.

taukah yang menjanjikan kebahagiaan adalah hati kita?
dan sadarkah ada mata yang mengawasi namun dia adalah jalan menuju kebahagiaan kita?
kadang memang tak pernah menyadari ada arti dibalik tatapan
semuanya terbgantung kita yang akan menyadarinya apakah harus tetap begini ataukah harus berubah

bantulah setiap tantangan yang menghadang dengan doa dan tujuan mengalahkan apa yang tak diinginka
carilah mata yang bisa kita ajak bicara
dan carilah debu yang bisa kita ajak bercengkrama

kita tak menyadari ada sekelumit asa yang mungkin itu adalah tujuan kita sebenarnya namun
terkadang kesadaran kita hanya tertuju pada ego kita masing2
ku membutuhkan jiwaku dan jiwaku membutuhkan akau
tak selamanya aku berada dijiwaku namun impianku untuk jiwaku
berharap ada asa yang terpendam yang harus kujalani tanpa atau dengan jiwaku

27/05/09

Aku dan Danau itu

Amaria itu panggilanku, aku dilahirkan dari keluarga yang sanagt kekurangan, gubuk tempat aku dan keluargaku tinggal berada di sebuad pinggiran desa. ya persisnya didekat sebuah danau. ya hampir setiap hari aku membunag banyak waktu di dekat danau itu. ada alasan yang tak bisa dihindari ya karena didekat danau itu ada padang rumput dan aku terbiasa menggembalakan kambing2 ku di padang itu.
menurut sebagian orng wanita tak pantas melakukan hal yang seperti itutapi itu adalah pekerjaan ku orang tuaku sudah tak mungkin melakuknnya. ayahku gila sedangkan ibuku menjadi pembantu disbuah rumah aku adalah anak satu2nya tapi aku tak akan manja karena aku sadar diri siapa aku?
setiap aku selesai menggembalakan kambing2 aku pulang kerumah dengan sangat lelah ya hampir tiap hari aku mempunyai rutinitas seperti itu..
sangat melelahkan aku ingin hidup mewah, terkadang hati ini berontak karrena aku sudah tak tahan hidup seperti ini rasanya tuhan emag tak adil. tapi apa yang akan dikatakan??? ini adalah kehidupan dan aku harus terima semuanya.
suatu pagi aku sangat malas bangun ya mungkin karena aku sangat lelah hingga tak ku hirukan ketukan pintu bunda yang menyuruh aku bangun pagi2.
*** sangat indah ya, aku sudah merasa nyaman berada ditempat ini penuh dengan kemegahan ya sangat nyaman hingga tak aku hirauka siapapun yang akan mengganggu ku.
aku berada di tempat yang aku tunggu2 selama ini tempat yang penuh dengan segalanya ya yang enuh dengan kemewahan. sangat nyaman bukan dibandingkan tempatku yang dirumah sangat sempit dan kotor***
"ya ampun ne anak mau kapan bngunnya??? amaria bangun...."
ya ampun ternyata cuma mimpi sayang banget ya. oh tuhan ini sudah sing dan aku harus pergi menggembalakan kambing2ku kasihan kambing2ku.
tergegas aku keluar dan menuju kambing2ku yang teriak2. tiba2 aku berhenti melihat ayang yang sedang melamun dengan wajah yang tersenyum2 sendiri. sakit kurasakan ya lebih sakit melihat orang yang aku sangat cintai seperti itu tapi pa yang mau dikatakan???
hari ini aku duduk disamping danau merenungkan mimpi yang tadi pagi membuat aku enggan bangun namun disisi lain aku juga memikirkan ayah yang seperti itu sangat asakit ya sakit sekali. seandainya kau jadi orang kaya mungkin aku tak akan seperti ini.
aku kembali kerumah karena dengan waktu juga aku harus kembali hari ini cukup membebaniku dengan semua yang mengganggu pikirku apalagi kalau mengingat ayah sangat sedih sesampainya dirumah aku elihat ada juragan kampung yang membentak2 ibuku karena yang kau tau ibu belum mengembalikan utng yang sudah 2 tahun tak dibayar aku tak bisa berbuat apa2 karena aku juga tak mengerti apa yang harus aku lakukan tiba2 juragan menunjuk kambing2 yang aku giring dan bodiguardnya mengambil tali2 kambing yang au pegang, ku meronta jangan ambil lalu ibuku berusaha mengejar tapi tetap orang itu tak menghiraukan padahal itu satu2nya yang kami punya. ku menagis melihatnya dan berteriak dalam hati tuhan kenapa kamu tak adil apalgi yang akan kamu ambil???
ku kembali ke danau ku melihat ada sisa sinar matahari yang akan tenggelam sangat indah namun tak bisa mengobati lukaku. ku melihat matahari itu sampai dia benar2 pergi ya sampai hari itu gelap sampai tak ada cahaya matahari lagi tapi aku masih bisa melihat ada cahaya ya ada cahaya bulanyang terlihat dari pantulan air. ku menghela nafas panjang oh... kenaa aku harus mempermasalahkan masalah ya aku baru sadar ternyata aku tak kehilangan segalanya walaupun aku telah kehilangan kambingku tapi aku tak kehilangan danau itu ya danau itu danau yang membuatku bisa berfikir dewasa dan yang bisa buatku semakin tau ada kemudahan yang bisa dijadikan alasan. ku tak sendiri ada tuhan yang akan selalu memberi rizki
ku titipkan salam lewat danau ini untuk keindahan dan impian yang akan merubah segalanya....

26/05/09

kamu

dan yang lalu tak berujung
dalam hampa ku tak melihat
ya hanya nyanyian yang ku dengar
lembut nafasmu yang tipis
menggores nadi

jarum2 yang patah menusuk
kadang senang membuat nadi bergetar

sakit ku rasa namun lembut dan indah
terkoyak oleh alunanmu yang manis dan tertidur

oh aku yang mendamba mu dalam imajinasi
ku mencarimu

lukisan itu

ku mulai melakukan kegiatan yang sangat ku rindukn di saat pagi... ya ku mulai dengan aroma mentari yang sangat membutku tenang bahkan damai mungkin....
ku lalukan setiap angan dan impian yang mungkin semalaman menghiburku dan membuatkau merasa lebih bahagia ataupun sebaliknya...

ya sekarang aku akan bahagia dengan yang ini mentari pagi yang bersinar dan memasuki ruang pikirku yang terkadang sangat sempit. ku awali lagi indah ini dengan membuka koper yang sudah lamu ku simpan
ku buka berkas2 yang ada didalamnya hingga ku tecengang melihat sesuatu yang aku kenal tapi udah usang dimakan waktu karena terlalu lamu mungkin. ketika ku ingat ya itu adalah sebuah lukisan yang sengaja orang itu titipkan kepadaku, walau ku tak mengenalnya namun ku tau dia adalah orang yang pernah menjadi dekat kerena seseorang, ku ikir untuk membuang tak lama kemudian aku melihat lukisan itudalam2 dan yang ku ingat itu hanya lukisan daun yang ada di pinggir pantai, setelah sadar itu adalah pesan terakhir yang di berika seseorang buat menjauhi dirinya krena kehidupan kamu akan berbedadengan kenyataannya

saat tersadar ku tau makna yang terkandung namun ku terlalu terlambat untuk mengungkapkan kalo aku tak akan menjadi seperti ini kalo semuanya berjalan tanpa ada rencana... tak taulahrencana tuhan apa yang ku ingat dia tlah pergi meninggalkan ku ya pergi karena cintanya dan pergi tanpa cintaku... menyesal sesungguhnya, namun penyesalan tak akan pernah mengembalikan sesuatu.

yang mati telah pergi
yang hidup tak harus mnjadi mati tapi biarkanlah yang mati teringatkan walau tak akan pernah terbayangkan tuk kembali...